Perawat RSUD Sekayu saat mengurus jenazah Joko Sutejo, tahanan Polisi yang meninggal dunia diduga akibat serangan jantung. |
SRIPOKU.COM,
SEKAYU - Isu penyanderaan tiga petugas Lapas Sekayu oleh keluarga almarhum
Joko Sutejo (38) di Lampung tidak benar. Ketiga petugas Lapas atas nama
Mardoni, Thamrin, dan Deni yang
mengantar jenazah Joko, hanya diminta keluarga almarhum untuk melihat hasil
visum, setelah itu mereka langsung pulang.
“Tidak benar kalau disandera,
yang benar diminta menunggu sampai hasil visum keluar, dan hanya berapa jam
mereka langsung pulang ke Sekayu,” ujar Rudik Erminanto kepada wartawan, Kamis
(29/5)
Dijelaskan Rudik, meninggalnya Joko, hari
Minggu (25/5) akibat penyakit jantung yang dideritanya, setelah dilakukan visum
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu jenazahnya, Senin (26/5) langsung
diantar ke rumah duka yang berada di Lampung. Sesampainya disana keluarga Joko
yang tidak terima langsung memaksa melakukan visum ulang.
"Saat menunggu hasil visum
itulah petugas kita ditahan, setelah hasil visum mereka langsung dipersilakan
pulang, itu tidak lama hanya beberapa jam saja," ungkap Rudik.
Rudik mengaku kaget saat melihat running teks di salah satu TV, sehingga dia informasikan
bahwa petugasnya tidak ada yang disandera.
Sebelumnya, kematian Joko memang
menjadi tanda tanya, pasalnya Kapolsek
Babat Toman, AKP Imam Abdi, yang menitipkan Joko ke Lapas kelas II B Sekayu,
karena tahanan di sel Polsek Babat Toman tidak muat lagi.
Kapolsek mengaku, dirinya tak
mengetahui kalau Joko memiliki catatan mengidap penyakit jantung. Dirinya
membenarkan, kalau joko adalah tahanan titipan Polsek Babat Toman atas perkara
penggelapan pasal 372 KUHP. Untuk itu, pihaknya terpaksa menitipkan Joko ke
Lapas II B Sekayu. Ini dikarenakan, ruang tahanan Polsek telah penuh oleh
tahanan.
“ Saya belum menerima kabar
tewasnya joko di Lapas II B sekayu,” ungkapnya.
Untuk itu Kapolsek akan
memerintahkan anggotanya melihat dan mengecek penyebab tewasnya joko.
Namun berbeda pandangan, Kalapas
Kelas II B Sekayu beranggapan Joko meninggal akibat penyakit Jantung yang
dideritanya. Memang telah ada catatan, kalau dia mengidap penyakit alergi dan
serangan jantung. Sebenarnya Joko meninggal di perjalanan menujur RSUD Sekayu,
waktu itu dari keterangan teman satu sel Joko,
tiba-tiba mengalami sakit di bagian dadanya, selanjutnya para tahanan
memberitahukan ke petugas dan langsung dibawa ke RSUD Sekayu.
“ Waktu perjalanan itulah, Joko meninggal dunia
dan tak bisa diselamatkan. Jadi Joko meninggal dunia, saat perjalanan menuju
rumah sakit. Bukannya, meninggal di Lapas,” tegasnya.
Sumber : Palembang.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi komentar pada form yang disediakan. Komentar yang mengandung unsur Sara, Politik, Fitnah dan Pornografi akan kami hapus.