14 Oktober 2014

Kanwil Kemenkumham Sumsel Raih Juara 2 Turnamen Tenis PTP 2014

 Turnamen Persatuan Tenis Pengayoman (PTP) dalam rangka Hari Dharma Karyadhika Tahun 2014 dilaksanakan mulai dari tanggal 11-12 Oktober 2014 di Gedung Olah Raga (GOR) Tenis Kemayoran, Jakarta Pusat yang ditutup secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI, Ambeg Paramarta. dan dihadiri oleh para Pejabat Kemenkumham RI, para Kepala Kantor Wilayah dan para Purnabhakti yang turut serta dalam turnamen tersebut.
Kejuaraan tenis tersebut dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu :
  1. Prestasi 1 (satu) (10 regu) yang terdiri dari Unit Eselon I, II dan Purnabhakti.
  2. Prestasi 2 (dua) (12 regu) yang terdiri dari perwakilan Kantor Wilayah dilingkungan kemenkumham RI.
image
Dalam sambutannya Ambeg mengatakan bahwa turnamen yang diselenggarakan ini adalah kegiatan yang pertama setelah hampir 10 tahun terhenti, sebelumnya ucapan selamat diberikan kepada kontingen Kalimantan Timur sebagai juara yang memenangkan Piala bergilir pada turnamen PTP tahun 2014 dan sampai ketemu kembali dua tahun lagi di Jawa Timur pada Turnamen PTP tahun 2016 nanti.
“Yang menjadi juara bukanlah seseorang atau perwakilannya tetapi kita semua yang menjadi juara dan yang terpenting adalah semangat dalam membangun kebersamaan dan berharap kegiatan ini bukanlah yang pertama dan terakhir,” ujar Ambeg.
 
clip_image002

Foto : Penyerahan Plakat dan Sertifikat Turnamen PTP kepada seluruh Kontingen oleh Mardjoeki selaku Ketua Umum Penyelenggara.

clip_image004

Pemenang kategori prestasi 1 :
  1. Bapak Imam berpasangan dengan Bapak Ayub.
  2. Bapak Supratno berpasangan dengan Bapak Rusdah.
  3. Bapak Ambeg Paramarta berpasangan dengan Bapak Ferdinan. 

clip_image006

Pemenang kategori prestasi II :
  1. Kanwil Kalimantan Timur.
  2. Kanwil Sumatera Selatan.
  3. Kanwil Jawa Timur.

13 Oktober 2014

Subiyantoro: Lapas Tempat Napi Mondok

SHOLAT IDUL ADHA DI LAPAS PAKJO/RMOL.YUD
Sholat Idul Adha di Rutan Kelas I Palembang, Pakjo


RMOL. Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriyah dapat dijadikan para narapidana (napi) sebagai momentum untuk berbenah diri.
Plt. Ka Rutan, Subiyantoro kepada Rakyat Merdeka Online Sumsel mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada warga binaan. Bahwa, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan suatu tempat untuk memperdalam ilmu agama. Bukan sebagai tempat untuk memberikan hukuman bagi mereka yang telah melakukan tindak kejahatan.
“Kami telah sampaikan bahwa mereka yang masuk (lapas, red) merupakan tempat mondok untuk menimba ilmu. Target kami, mereka keluar minimal melaksanakan shalat dan menjadikan sholat sebagai kebutuhan hidup,” pintanya, Rutan Kelas I Palembang Pakjo, Minggu (5/10).
Subiantoro menambahkan, melalui hari raya kurban ini, pihaknya memberikan kesempatan kepada keluarga binaan untuk berkunjung atau menjenguk keluarganya yang saat ini tengah mondok. Masa kunjungan ini berlaku dari pukul 09.00 WIB- pukul 11.00 WIB dan pukul 13.00 WIB-15.00 WIB.
“Kunjungan keluarga selama 3 hari, untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Apabila ada keluarga yang tidak berkunjung, kami telah sampaikan agar mereka dapat memakluminya. Mungkin sedang ada hal yang membuat pihak keluarga tidak datang menjenguk,” terangnya.
Hari raya kurban, dia menambahkan, pihaknya mendapatkan setidaknya 7 ekor hewan kurban. Hewan tersebut berasal dari pegawai di lingkungan Rutan Kelas I Palembang Pakjo dan juga berasal dari keluarga binaan. Yakni, 2 ekor sapi dan 5 ekor kambing. “Dagingnya kami bagikan kepada para warga binaan,” ungkapnya. [yud]

Sumber : rmolsumsel.com